Tarian Buchaechum - Korea
Tari Buchaechum : Tari Tradisional Rakyat Korea
Cantiknya Tari Buchaechum Korea
Tari Buchaechum adalah tari kipas [buchae : kipas lipat] dengan motif bunga peony yang ditarikan oleh sekelompok wanita yang mengenakan kostum tradisional Hanbok dengan warna - warna terang dan kontras. Tari Buchaechum ini menggabungkan kesenian visual dan keanggunan.
Keunikan dan ciri khas dari gerakan tari Buchaecum ini adalah
ketika para penari membentuk formasi melingkar yang rapi dan menggunakan
kipas membentuk gerakan bergelombang, membentuk kupu-kupu yang terbang
serta rumpuh bunga dihembus angin membuat gerakan tarian ini sangat
cantik. Tarian ini semakin elegan dengan kostum tradisional dan hiasan
kepala menyerupai mahkota dikepala setiap penari.
Desain pakaian Tari Buchacheum yang menggunakan pakaian tradisional hanbok yang memiliki motif dan warna yang berubah-ubah sesuai dengan arah tren fashion. Kamu bakal melihat berbagai motif kostum hanbok penari Buchaecum dengan desain warna cerah pada perayaaan-perayaan tahunan di Korea Selatan.
Sejarah Tarian Buchaechum
Tarian tradisional Buchaechum sendiri awalnya adalah berasal dari ritual kuno ribuan tahun yang lalu yang ditampilkan pada upacara pemujaan kepada dewa -dewa penganut Shamanisme Korea. Shamanisme Korea sendiri merupakan kepercayaan kuno masyarakat Korea yang juga mengkombinasikan berbagai kepercayaan dan dipengaruhi oleh agama asli Korea seperti Buddha maupun Taoisme.
Pada dasarnya, Shaman sendiri identik dengan perdukunan jaman dulu. Dalam ritual Shamanisme sendiri, Penari akan mengadakan upacara persembangan atau gut, dimana mudang [yang kerasukan] akan bertindak sebagai perantara antara dewa dan manusia dengan berbagai tujuan seperti, terjadinya kesembuhan dan berbagai keberuntungan.
Seiring dengan perkembangan jaman, Tari Buchaechum mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk terus dilestarikan dan dikembangkan.
Tari Buchaechum pun berubah fungsi tak hanya ditampilkan untuk keperluan-keperluan upacara ritual keagamaan saja tetapi dipentaskan dalam acara-acara kesenian budaya, festival, pesta rakyat atau dalam acara- acara perayaan tahunan. Tari Buchacheum menjadi tarian tradisional pada acara-acara penyambutan tamu kenegaraan.
Tarian Buchaechum pun semakin berkembang dan bervariasi gerakannya menirukan keindahan alam seperti gerakan ombak di laut, bunga, dan kupu-kupu yang sedang terbang mengibaskan sayap lembutnya
Tarian tradisional Buchaechum sendiri awalnya adalah berasal dari ritual kuno ribuan tahun yang lalu yang ditampilkan pada upacara pemujaan kepada dewa -dewa penganut Shamanisme Korea. Shamanisme Korea sendiri merupakan kepercayaan kuno masyarakat Korea yang juga mengkombinasikan berbagai kepercayaan dan dipengaruhi oleh agama asli Korea seperti Buddha maupun Taoisme.
Pada dasarnya, Shaman sendiri identik dengan perdukunan jaman dulu. Dalam ritual Shamanisme sendiri, Penari akan mengadakan upacara persembangan atau gut, dimana mudang [yang kerasukan] akan bertindak sebagai perantara antara dewa dan manusia dengan berbagai tujuan seperti, terjadinya kesembuhan dan berbagai keberuntungan.
Seiring dengan perkembangan jaman, Tari Buchaechum mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk terus dilestarikan dan dikembangkan.
Tari Buchaechum pun berubah fungsi tak hanya ditampilkan untuk keperluan-keperluan upacara ritual keagamaan saja tetapi dipentaskan dalam acara-acara kesenian budaya, festival, pesta rakyat atau dalam acara- acara perayaan tahunan. Tari Buchacheum menjadi tarian tradisional pada acara-acara penyambutan tamu kenegaraan.
Tarian Buchaechum pun semakin berkembang dan bervariasi gerakannya menirukan keindahan alam seperti gerakan ombak di laut, bunga, dan kupu-kupu yang sedang terbang mengibaskan sayap lembutnya
Komentar
Posting Komentar